Nafsumu
Nafsu
akan keinginan tidak akan pernah berhenti,
Nafsu akan ambisi tidak akan bisa
terpenuhi, masing-masing harta, kuasa,
sehat, dll ada batas waktunya sendiri-
sendiri, jangan sampai merugi kegedean
ambisi hingga lupa diri, sehingga banyak
waktu terlewati namun amalnya sedikit
sekali. Bisa jadi amal nampak banyak tetapi
riya, ujub, tidak amanah, yang malah
mendominasi. Gara-gara lalai ingat Ilahi,
dan jalan para Nabi, akhirnya ia merugi.
Ingatlah cacing tanah akan memakan
ragawi, binatang-binatang kecil melumat
bola mata kamu ini, mengurai usus, perut
dan semua inderawi, walaupun didunia kita
bagai dewi, cantik bagai artisi, maupun
ganteng kayak elvis presli, tetap saja semua
akan mati. Mati tidak pernah permisi,
berapa banyak kesenangan namun tiba2
bisa hilang semua suka hanya dalam waktu
sedetiki, akibat renungan menuju Ilahi
kurang sekali, akibat terlalu besar diri, dan
membesari diri orang lain hingga
melupakan jalan lurus para Nabi.
Memanjakan inderawi tanpa henti, bikin
hati orang mati, lalu akan menjadi pemuja
materi dengan berjuta alasan akibat
duniawi yang menutupi hati. Cintakan
Ukhrawi dan selalu ingin mati, maka
inginnya shalat, sedekah, ibadah2 tanpa
berhenti, karena diri selalu menghitung-
hitung terus, jumlah hari yang telah
terlewati, hingga kini detik demi detik
menuju pertemuan dengan Ilahi, bekalan
harus kita cermati sambil terus minta
kepada Allah keselamatan diri ini. Amin
Komentar
Posting Komentar