Apakah amalan orang kafir juga ditimbang?

APAKAH AMAL ORANG KAFIR JUGA DITIMBANG?

Dalam masalah ini, para ulama juga berbeda pendapat. Sebagian di antara mereka mengatakan bahwa amal orang kafir juga akan ditimbang pada hari kiamat. Hal ini berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an yang telah kami sebutkan di seri sebelumnya, di antaranya dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 8-9 dan surat Al-Anbiya’ ayat 47.

Mereka mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut bersifat umum, artinya berlaku untuk semua jenis manusia, baik muslim atau kafir.

Pendapat yang lain mengatakan bahwa amal orang kafir tidaklah ditimbang, berdalil dengan firman Allah Ta’ala:

أُولَئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا

“Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan penimbangan bagi (amalan) mereka pada hari kiamat” (QS. Al-Kahfi [18]: 105).

Pendapat yang lebih kuat adalah pendapat pertama, yaitu amal orang kafir juga akan ditimbang pada hari kiamat. Hal ini berdasarkan dalil-dalil yang bersifat umum, orang kafir termasuk dalam dalil umum tersebut serta tidak ada dalil yang mengkhususkannya (bahwa orang kafir tidak ditimbang).

Adapun surat Al-Kahfi ayat 105 tidaklah menunjukkan bahwa amal orang kafir tidak ditimbang. Ayat tersebut hanyalah menunjukkan bahwa timbangan orang kafir tidak akan menjadi berat disebabkan oleh amal kebaikan mereka. Orang kafir tidak memiliki amal kebaikan sedikit pun, sehingga amal yang ditimbang untuk orang kafir bukanlah amal kebaikan dan keburukan. Ketika amal keburukan mereka diletakkan di satu daun timbangan, maka daun timbangan kejelekan itu pun menjadi berat. Wallahu Ta’ala a’lam.

Sekarang apa hikmah dari keimanan terhadap Al-Mizan? Sahabat muslim, silakan simak disini. Klik https://muslim.or.id/35457-keimanan-terhadap-al-mizan-05.html

Penulis: Muhammad Saifudin Hakim

NB: Silakan di-share, semoga bisa menjadi jalan kebaikan. Jazaakumullaahu khayron wa baaroka fiykum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REMINDER TAHAJUD

SUBUHMU DI MANA?

Tidak mesti jadi ustad